Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia di MTsN 7 Bantul
Bantul (MTsN 7 Bantul) - Bertempat di Perpustakaan MTsN7 Bantul, Selasa (11/06) dibentuk Duta Remaja Anti Anemia. Dalam Rangka pemberian Tablet Tambah darah pada Siswi MTsN 7 Bantul bekerjasama dengan UPTD Piyungan Bantul dan Mahasiswa program Profesi Dietisien Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia.
Pelatihan Duta Remaja Anti Anemia di MTsN 7
Bantul dilaksanakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 10, 11 dan 14 Juni 2024
diikuti 12 siswa calon Duta Remaja Anti Anemia. Pelatihan yang diberikan
meliputi pemaparan teori dan praktek. Pemateri pada Pelatihan Duta Remaja Anti
Anemia diberikan oleh 3 orang mahasiswa program profesi Dietisien Universitas
Gadjah Mada yaitu Agil Dhiemitra Aulia Dewi, Muh. Hafizh Hariawan dan Alvina
Setya Nastity.
Salah seorang
pemateri, Agil Dhiemitra Aulia Dewi menyampaikan bahwa saat ini
prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi, terutama kekurangan zat besi.
Padahal Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan aneka bahan makanan
yang dapat tercukupi gizinya.
“Pemerintah Indonesia menanggulangi kekurangan zat besi tersebut melalui
program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) melalui institusi sekolah,” ungkap
Agil Dhiemitra.
Sementara itu Dian
Windiani Siwi salah satu guru Olahraga di MTsN 7 Bantul yang juga
penanggungjawab di UKS MTsN7 Bantul juga penyampaikan materi tentang
gejala anemia dan penanganannya pada Remaja Putri. Dian mengajak para kader
remaja putra dan putri agar mensuport teman-teman yang ada di
Madrasah agar mau dan sadar tentang pentingnya minum Tablet Tambah Darah (TTD)
secara benar, karena minum TTD dengan cara yang salah akan mengurangi bahkan
menghilangkan fungsi TTD bagi tubuh manusia.
Alvina Setya
Nastity, pemateri yang lain mengatakan bahwa “Minum Tablet Tambah
Darah (TTD) tidak boleh dengan menggunakan air teh, kopi, dan susu
karena bisa mengurangi fungsi dan manfaat dari TTD tersebut" jelasnya.
Minum obat tablet penambah darah atau makan makanan hewani tinggi zat besi
dengan teh hitam atau kopi dapat menghambat penyerapan zat besi karena
kandungan tannin. Zat lain seperti fosfor, serat, fitat, juga menghambat
penyerapan zat besi. Jadi, kalau minum obat anemia, harus dengan air putih atau
air bervitamin C yang terbaik.
Pada sesi diskusi,
para pemateri mengajak seluruh Duta Remaja Anti Anemia MTsN 7 Bantul, Guru
pendamping dan petugas gizi di lingkungan UPTD Kapanewon Piyungan agar terus
mengkampanyekan tentang bahaya Anemia. Agar dijelaskan bahwa Anemia
adalah kondisi tubuh dimana kadar haemoglobin (HB) dalam sel darah merah lebih
rendah dari normal. Penting di sampaikantentang pengertian antara anemia
dan kurang darah, agar mereka tidak takut minum TTD yang dianggap mengakibatkan
tekanan darah tinggi. Oleh karena itu Muh. Hafizh Hariawan salah satu pemateri
berharap agar diskusi seperti bisa di selenggarakan secara rutin dengan tujuan
agar pengertian dan pemahaman yang salah tentang Amenia tersebut dapat diluruskan.
Kepala MTsN 7 Bantul Hidayat, menyambut baik pembentukan kader Duta Remaja Anti Anemia MTsN 7 Bantul dan siap mensukseskan pelaksanaan minum Tablet Tambah Darah (TTD) bersama bagi siswa siswi MTsN7 Bantul” Saya ucapkan banyak terima kasih kepada adik adik Mahasiswa program Profesi Dietisien Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah mentranfer ilmu tentang Anemia kepada siswa siswi kami semoga kerjasama yang baik ini bisa berlanjut dan bermanfaat“ kata Hidayat mengakhiri sambutannya. (Dia)
Tidak ada komentar
Posting Komentar