Bantul (MTsN 7 Bantul) - Dalam rangka memberikan pemahaman kepada siswa
tentang bahaya Napza, hari ini Jumat (24/10) diadakan seminar Narkoba bertempat
di Hall MTsN 7 Bantul dengan peserta seluruh siswa siswi kelas VIII. Acara dilaksanakan
setelah selesai pembiasaan sholat Dhuha. Seminar di mulai pukul 08.00 WIB dengan
menghadirkan narasumber dari penyuluh Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta (BNNP). Acara di mulai dengan pembukaan dan sambutan Kepala
MTsN 7 Bantul yang di wakili oleh Wartono guru Bimbingan Konseling (BK). Dalam
sambutannya Wartono mengimbau kepada para siswa untuk memperhatikan  sungguh-sungguh materi yang nanti akan disampaikan,
mengenai bahaya narkoba. ”Anak-anakku semua acara ini sangat bagus dan
bermanfaat bagi kalian, oleh karena itu bapak harap kalian harus
mendengarkan,memperhatikan dan mencerna materi yang di sampaikan oleh ibu Dwi
Fitrianingrum mengenai bahaya Narkotika”, harap Wartono.

Dwi Fitrianingrum, S.Kom, M,Eng. dari 
BNNP DIY selaku narasumber menyampaikan materi hidup sehat tanpa
narkoba. Beliau menjelaskan tentang bahaya Narkoba bagi remaja. Napza itu
sendiri singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya, dari berbagai
jenis Napza tersebut apabila di konsumsi akan mempengaruhi secara negative
dalam tubuh manusia baik fisik maupun psiksis. Jika seseorang sudah ketergantungan
terhadap Napza, maka akan berdampak di saraf otak dan bisa mengakibatkan
kematian. ”Anak-anak semua harus hati-hati jangan sekali-kali mendekati, menyentuh
apalagi sampai mengkonsumsi Narkoba, karena akibatnya akan sangat fatal”, jelas
Dwi Fitrianingrum.
Ditambahkan pula agar anak terhindar dari pengaruh Napza, maka perlu
memperkuat keimanan, selektif dalam memilih teman, jangan sampai salah bergaul.
Seseorang yang menghindari dan menjauhi obat terlarang atau narkoba ini akan
terjaga kesetabilan kesehatan fisik dan mentalnya. Oleh karena itu perlu di
ciptakan lingkungan yang kondusif nyaman dan aman dengan di dukung kegiatan
yang positif. Di lingkungan sekolah pun wajib di wujudkan pola asuh pendidikan
yang baik agar siswa selalu terarah dan terpantau selama di sekolah. Apabila
orang tua paham mengenai bahaya narkotika dan selalu mengingatkan putra-putrinya,
para guru juga selalu memotivasi murid muridnya untuk selalu menjauhi Napza, para
guru ngaji juga memberikan pencerahan tentang hukum mengkonsumsi obat terlarang
tersebut, niscaya akan terbentuk generasi yang sehat dan berkualitas.(khan)
 
Tidak ada komentar
Posting Komentar